Puisi: Mencuri Senja



Sore itu
Aku diam-diam menyelinap dibalik cahaya jingga.
Remang-remang.
Aku dibunuh menjadi hitam.

Di pantai ini.
Ratusan orang sibuk dengan gawai.
Merekam dan mencuri senja.
Aku yang basah kuyup karena air pantai.
Masih sibuk melihat punggung tuan.
Duduk sendirian tak berkesudahan.
Tak mencuri senja.
Tak peduli waktu, apalagi aku.

Ilustrasi Cerita:
Seringkali perempuan dihadapkan pada situasi mencitai seseorang namun hanya sebatas jatuh cinta secara diam-diam. Entah hal apa yang telah mengkontruksinya sehingga banyak perempuan yg enggan untuk menyatakan cinta duluan. Mencintai dalam diam saya ilustrasikan seperti melihat seseorang dari punggungnya saja. Hanya memperhatikan bagian belakang tanpa ingin melihat dihadapannya. 

Ya, sahabatku adalah orang paling malang sepertinya karena ia hanya mampu mencintai sebatas melihat punggungnya saja. Dia adalah seorang penjaga pantai di Bali. Dia pandai sekali berkomunikasi entah itu dengan turist lokal atau pun turist manca negara. Entah berapa senja pula ia telah lewati dan nikmati karena pekerjaannya.

Ada satu hal yang selalu terjadi setiap sorenya di pantai akhir-akhir ini. Sehingga membuat sahabat saya menjadi penasaran. Adalah seorang pria yang selalu datang ke pantai sendirian setiap sore menuju senja. Anehnya pria itu tak seperti pengunjung lainnya yang hobi memotret senja dan berburu foto dengan backround senja di pantai. Ia hanya datang untuk duduk sendiri menikmati senja dan menulis puisi-puisi. Dengan kaki di tekuk lutut, dan sebotol minuman ia sering menikmati senja sendirian.

Hanya dengan melihatnya saja sahabatku telah jatuh cinta dengan pria itu. Namun ia sampai saat ini tak pernah memberanikan diri untuk berkenalan dengannya apalagi mengutarakan isi hatinya aneh bukan. Seperti yang saya bilang diawal sahabtku adalah orang yang malang yang mencitai seorang pria hanya sebatas punggungnya saja, tidak tahu namanya apalagi isi hatinya. Mencuri senja juga dapat diartikan seseorang yg mencintai diam-diam sehingga ia selalu mengambil keindahan dari seseorang yg ia sukai tanpa izin. Seperti memotret diam-diam misalnya.


ditulis oleh Fika Rz
find me on Wattpad and instagram @fika_rz

Posting Komentar

0 Komentar