Catatan LDR "Kehabisan Kata"


Foto oleh Kat Jayne dari Pexels

            Hal yang mungkin terjadi ketika kamu terlalu lama ldr'an adalah kehabisan kata. Mungkin tidak hanya yang sedang LDR saja, namun setiap hubungan akan mencapai titik jenuhnya. Namun LDR sepertinya akan lebih mudah mencapai titik jenuhnya, karena yang bisa dilakukan oleh LDR setelah menunggu terlalu lama adalah kehabisan kata. Karena akses untuk menjaga hubungan ketika di pisahkan oleh ruang dan waktu yang berbeda adalah berdialog. Dan ketika semua topik yang dibicarakan menjadi tidak menarik lagi, mungkin rindu sudah mencapai titik jenuhnya.


            Barangkali memang benar kata orang-orang, bahwa terlalu mudah untuk jatuh cinta, namun yang paling susah adalah menjaga rasa dan jatuh cinta kembali pada orang yang sama berkali-kali, setiap hari. Maka sesekali memang kita harus saling memperbaiki dan membicarakan kembali hal-hal yang mungkin sudah menjadi basi. Dan mencoba membuka dialog-dialog baru yang sebelumnya belum pernah dibicarakan. Karena orang yang bisa diajak bicara menurutku adalah orang yang bisa di percaya. Maka ketika kamu tidak ingin lagi berbicara tentang apapun kepada pasanganmu, boleh jadi mungkin memang pasanganmu sudah tidak lagi  menjadi teman biacara yang kamu percaya. Atau mungkin memang kamu menganggap pasanganmu adalah benda mati yang tak punya perasaan yang jika di diamkan berhari-haripun tak mengapa, namun bahkan barangpun jika lama dibiarkan maka akan menjadi usang, rusak dan berkarat.

            Kehabisan kata, atau kehilangan makna? entah kehabisan kata atau mungkin kehilangan makna, sebenarnya adalah hal biasa yang bisa terjadi pada siapapun. Namun bertahan atau tidak adalah kuasa dari diri masing-masing yang punya rasa. Karena aku selalu yakin bahwa kita tidak pernah bisa mengendalikan perasaan orang lain. yang dapat kita lakukan adalah mengendalikan perasaan kita sendiri.

            Seperti sebuah cerita dalam sebuah  buku, tidak ada cerita yang selalu indah di setiap bagian dan tak ada yang selalu baik-baik saja. Namun pada akhirnya setiap orang selalu merindukan sebuah tamat yang indah. Lalu bagaimana cara membeli sebuah harga tamat? Mungkin dengan selalu mencoba membuat cerita baru yang lebih baik dan indah dari sebelumnya. Jangan sampai sebuah cerita menjadi monton  karena kita terjebak dengan keadaan yang selalu membosankan namun kita selalu berada pada bagian tersebut. 

Posting Komentar

0 Komentar