Bintang Jatuh di Bukit Sanghyang Dora



Sejak kapan kamu mulai tidak tertarik dengan bintang jatuh? Sejak kapan pula hidupmu menjadi hambar dengan tidak lagi tertarik dengan kisah-kisah fiksi masa kecil? Kita tidak sedang bicara kepercayaan atau apapun. Kita bicara mengenai harapan dan moment.

Beberapa orang berkata, kenapa kita harus menunggu bintang jatuh hanya untuk membuat sebuah permohonan. Beberapa orang juga berkata bahwa membuat permohonan pada saat bintang jatuh adalah bentuk lain menyekutukan Tuhan. Padahal tentu kita hanya memohon pada Tuhan, namun hanya memang berdoa pada saat momen tertentu menurutku meningkatkan kesakralan dalam bedoa. Dan untuk hal ini kamu tidak perlu setuju.  Hal yang paling terpenting dalam hidup adalah jangan sampai kamu kehilangan keistimewahan dari percaya bahwa masih ada sebuah "harapan". 

Udah kali ya introductionnya hehe. Jadi ceritnya ini kali kedua saya kamping dengan teman-teman. Dan kali ini saya dan teman-teman berkemah di bukit dan butuh beberapa waktu untuk naik ke atas bukit untuk membuat teda dan bekemah. Ada 3 pos yang harus dilewati untuk mencapai puncak bukit. Dan untuk pengalaman pertama kalinya jalan nanjak lumayan ngos-ngosan sih. Nafas lumayan ga bisa di atur tapi amazingly kaki nggak kenapa-kenapa. Karena kalau kalian pembaca setia blog ini (ciee elah so bgt haha), fyi aja saya pernah patah tulang. Tapi ini sih jelas karena kelamaan mager aja sih, jadi pas naik jadi seberat itu. Karena memang rajin olahraga itu hanya wacana yang berkelanjutan yang tidak direalisasi-realisasikan, meski terjadi pun paling bertahan beberapa minggu saja. Tapi perjalanan yang di mulai malah hari ini tetap seru.

Kami sampai di tampat perkemahan pas magrib. Kemudian istirahat sebentar, lalu kami memulai perjalanan ke atas bukit. Dan dalam perlajanan beberapa kali saya minta istirahat, ya maklumlah ya makhluk lemah yang biasa rebahan. Dalam perjalanan tersebut saya berenam dan saya cewek sendiri. Saya bersama lima teman laki-laki lainnya kemudian melanjutkan perjalanan kembali setelah beberapa kali istirahat. Akhirnya kita sampai di post 2 dan ada sebuah warung di sana. Karena hawa panas dalam tubuh yang udh bermandikan keringat juga kami istirahat sebentar. Setelah beberapa menit istrirahat, kami lanjutkan kembali perjalanan. Dan akhirnya sampai juga di puncak bukit, akan tetapi saya lumayan kecewa sih, karena ternyata serame itu ya mungkin karena malam minggu juga kali ya. Tapi ya sudahlah akhirnya kami mendirikan tenda. Dan setelah mendidikan tenda, kita merebus air dan ngopi-ngopi. 

Setelah mendirikan tenda, kami  ngop-ngopi menikmati udara yang sejuk dan melihat view indah dari atas bukit. Melihat lampu-lampu dari atas. Dan pada saat dini hari setelah mengopi dan makan mie, saya dan fikri ngobrol dengan topik pembicaraan random. Sedangkan empat orang lainnya sedang asyik bermain ludo. Dari ngomongin mantan sampe cerita masalah keluarga, dan lainnya. Karena kami sedang tiduran di luar tenda beralaskan matras sambil memndang ke atas langit memandangi bintang-bintang yang berkilau dengan indahnya. Nah si fikri ini tiba-tiba nanya sama saya.
Fikri : "lu kalo ada bintang jatuh mau ngapain."
Saya : "Gw mau make a wishlah."
Fikri : "anjir, lu masih percaya."
Saya : "iyalah gw percaya, sumpah ya gw pgn bgt nikah lagi. Tau gak salah satu ketakutan gw pada saat ini, takut nanti jarak gw sama anak gw kejauhan, tapi kita juga gak bisa asal nikah juga kan butuh sosok yang tepat dan waktu yang tepat juga."

Dan gak lama setelah kita ngobrol, ternyata beneran ada bintang jatuh sekitar pukul 00.30. Dan saya pun beroda, pengen lanjut S2, pengen nikah, pengen jadi dosen dan pengen punya rumah. Memang tidak semua hal harus tercapai dalam satu waktu, tapi saya masih berharap satu persatu daftar harap saya menjadi realita.

Terakhir, saya cuma pengen sharing pengalaman berkemah dan keseruan meilihat bintang jatuh pada saat itu ada 3 kali bintang jatuh dalam semalam menuju pagi. Dan yang paling penting dalam hidup jangan sampai hilang harap pada apapun yang ingin kamu capai, harus tetap yakin bahwa kamu masih punya Tuhan. Dan cara kerja Tuhan selalu diluar nalar manusia. Terima kasih yang sudah membaca dan sampai jumpa di cerita selanjutnya.

Posting Komentar

0 Komentar